Ujian Akhir Semester
Kimia Organik I
Dosen: Dr Syamsurizal, M.Si
Jawaban diposting diblog dan diprint jawabannya diserahkan ke UNJA Pasar dengan staf administrasi paling lambat tanggal 8 Januari 2014.
Kimia Organik I
Dosen: Dr Syamsurizal, M.Si
Jawaban diposting diblog dan diprint jawabannya diserahkan ke UNJA Pasar dengan staf administrasi paling lambat tanggal 8 Januari 2014.
1.
Jelaskan dengan dilengkapi data-data fisik dan kimia bahwa senyawa
aromatik lebih mudah disubstitusi dari pada diadisi. Berikan sekurang-kurangnya
tiga contoh. Mengapa demikian.
2.
Jelaskan dan buktikan dengan data-data fisik dan kimia bahwa senyawa
aromatik berpotensi sebagai bahan bakar, bandingkan datanya dengan bahan bakar
komersil.
3. Anda telah memahami mengapa fenol
lebih asam dari pada alkohol. Bandingkan pH fenol dengan asam asetat,
selanjutnya bagaimana caranya membuat fenol lebih bersifat asam dari pada
asam asetat(pH fenol lebih kecil dari pada pH asam asetat). Berikan contohnya.
4 Eter secara umum lebih non polar
dari pada alkohol. Temukan sekurang-kurangnya tiga contoh eter yang lebih
polar dari pada alkohol, kemukakan alasannya satu persatu.
JAWABAN:
1. 1. Senyawa
aromatik mudah disubstitusi karena pengaruh lautan elekton di dalam benzena
yang mempengaruhinya, pada saat elektron phi beresonansi terjadi suasana yang tidak
normal pada cincin benzena sehingga dia mudah untuk distubtitusi. strukturnya
yang lebih kaya elektron sehingga sangat sulit untuk disubstitusi oleh atom
lain. karena atom H nya cenderung memberi (+) dan Cl merupakan unsur yang
elektrofilik sehingga ketika Cl datang atom H sangat mudah disubstitusi. Untuk
melakukan reaksi stubtitusi pada benzena kita memerlukan katalis sebagai
mempercepai jalannya reaksi .
sementara
untuk siklo heksana, siklopentana sangat
sulit untuk terstubtitusi karena struktunya yang sangat stabil, dan Dengan
pasangan-pasangan elektron yang saling berdekatan.
2. 2. Sebagai
salah satu zat aditif pada bensin, benzena menaikkan angka oktan bensin dan mengurangi ketukan mesin. Karena
memiliki bilangan oktan yang tinggi, maka benzena juga salah
satu campuran penting pada bensin.
Sifat Fisik
a. Benzena merupakan senyawa yang tidak berwarna.
b. Benzena berwujud cair pada suhu ruang (270C).
c. Titik didih benzena : 80,10C, Titik leleh benzena :
-5,50C
d. Benzena tidak dapat larut air tetapi larut dalam
pelarut nonpolar
e. Benzena merupakan cairan yang mudah terbakar
Sifat Kimia
a. Benzena merupakan cairan yang mudah terbakar
b. Benzena lebih mudah mengalami reaksi substitusi
daripada adisi
c. Halogenasi
sedangkan untuk sifat sifat bahan bakar komersil yaitu
memiliki stabilitas oksidasi yang lebih tinggi dari destilasi atau titik
didih yang lebih rendah serta kandungan olefin, aromatik dan benzenernya telah
dibatasi.
3.
3. Fenol memiliki pKa 99.9 sedangkan asam asetat memiliki pKa 4.74 pada suhu 250C. Fenol merupakan asam lemah karena ion fenoksidanya distabilkan oleh resonansi. Muatan negatif pada ion alkoksida terkonsentrasi pada atom oksigen, tetapi muatan negatif pada ion fenoksida dapat didelokalisasi pada posisi cincin orto dan para melalui resonansi.
3. Fenol memiliki pKa 99.9 sedangkan asam asetat memiliki pKa 4.74 pada suhu 250C. Fenol merupakan asam lemah karena ion fenoksidanya distabilkan oleh resonansi. Muatan negatif pada ion alkoksida terkonsentrasi pada atom oksigen, tetapi muatan negatif pada ion fenoksida dapat didelokalisasi pada posisi cincin orto dan para melalui resonansi.
Oleh karena ion
fenoksida tersabilkan dengan cara ini, maka kesetimbangan untuk pembentukannya
lebih disukai dibandingkan pada ion alkoksida. Jadi fenol bersifat asam.
Contohnya p-Nitrofenol. Dalam hal ini, gugus nitro
bertindak dengan dua cara dalam menstabilkan ion p-nitrofenoksida.
Pertama, atom
nitrogen memiliki muatan posotif formal dan dengan demikian merupakan gugus
yang sangat kuat menarik elektron. Jadi, nitrogen menaikkan keasaman p-nitrofenol melalui efek induktif. Kedua,
muatan negatif pada oksigen dari gugus hidroksil dapat didelokalisasi melalui
resonansi, tidak saja pada karbon cincin dikedudukan orto dan para, seperti pada fenoksida sendiri, tetapi pada atom-atom
oksigen dari gugus nitro juga. Baik efek induktif maupun efek resonansi dari
gugus nitro meningkatkan kekuatan asam.
4.
4. -
dietil eter,
karena dibuat dari etanol dan asam sulfat.
H2SO4
CH3CH2OH + HCOCH2CH3 -----> CH3CH2OCH2CH3
+ H2O
Etanol dapat didehidrasi oleh asam
sulfat menghasilkan etilena.
-
MTBE dengan bilangan oktan 110 dibuat melalui adisi berkataliskan asam dari metanol
pada metil 2-propena. Reaksi ini berkaitan dengan hidrasi alkena.
-