Sabtu, 21 September 2013

ALKANA


      Alkana adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. Rumus umum untuk alkana adalah CnH2n+2. Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan rumus CH4. Tidak ada batasan berapa karbon yang dapat terikat bersama. Beberapa jenis minyak dan wax adalah contoh alkana dengan atom jumlah atom karbon yang besar, bisa lebih dari 10 atom karbon.
    Setiap atom karbon mempunyai 4 ikatan (baik ikatan C-H atau ikatan C-C), dan setiap atom hidrogen mesti berikatan dengan atom karbon (ikatan H-C). Sebuah kumpulan dari atom karbon yang terangkai disebut juga dengan rumus kerangka. Secara umum, jumlah atom karbon digunakan untuk mengukur berapa besar ukuran alkana tersebut (contohnya: C2-alkana). Alkana bersifat tidak terlalu reaktif dan mempunyai aktivitas biologi sedikit.
     Alkana-alkana penting sebagai bahan bakar dan sebagai bahan mentah untuk mensintesis senyawa-senyawa karbon lainnya. Alkana banyak terdapat dalam minyak bumi, dan dapat dipisahkan menjadi bagian-bagiannya dengan distilasi bertingkat. Suku pertama sampai dengan keempat senyawa alkana (metana sampai butana) berwujud gas pada temperatur kamar. Metana biasa disebut juga gas alam yang banyak digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga/industri. Gas propana, dapat dicairkan pada tekanan tinggi dan digunakan pula sebagai bahan bakar yang disebut LPG (liquified petroleum gas). LPG dijual dalam tangki-tangki baja dan diedarkan ke rumah-rumah. Gas butana lebih mudah mencair daripada propana dan digunakan sebagai “geretan” rokok. Alkana-alkana yang bersuhu tinggi terdapat dalam kerosin (minyak tanah), bahan bakar diesel, bahan pelumas, dan parafin yang banyak digunakan untuk membuat lilin.

Ciri-ciri alkana
·         Merupakan hidrokarbon jenuh (alkana rantai lurus dan siklo/cincin alkana)
·         Disebut golongan parafin : affinitas kecil (=sedikit gaya gabung)
·         Sukar bereaksi
·         Titik didih makin tinggi : terhadap penambahan unsur C
·         Jumlah atom C sama : yang bercabang mempunyai TD rendah
·         Kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar
·         Sumber utama gas alam dan petrolium
Sifat fisik
1. Semua alkana merupakan senyawa polar sehingga sukar larut dalam air. Pelarut yang baik untuk alkana adalah pelarut non polar, misalnya eter. Jika alkana bercampur dengan air, lapisan alkana berada di atas, sebab massa jenisnya lebih kecil daripada 1.
2. Pada suhu kamar, empat suku pertama berwujud gas, suku ke 5 hingga suku ke 16 berwujud cair, dan suku diatasnya berwujud padat.
3. Semakin banyak atom C, titik didih semakin tinggi. Untuk alkana yang berisomer (jumlah atom C sama banyak), semakin banyak cabang, titik didih semakin kecil.

Sifat kimia

1. Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.
2. Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon dioksida dan uap air.

Senyawa alkana bereaksi sangat lemah dengan senyawa polar atau senyawa ion lainnya. Konstanta disosiasi asam (pKa) dari semua alkana nilainya diatas 60, yang berarti sulit untuk bereaksi dengan asam maupun basa (lihat karbanion). Pada minyak bumi, molekul-molekul alkana yang terkandung di dalamnya tidak mengalami perubahan sifat sama sekali selama jutaan tahun.


Permasalahan:
1.    Ciri ciri alkana adalah sukar bereaksi dan memiliki aktivitas biologi yang sedikit. Apakah sifat alkana yang sukar bereaksi tersebut berpengaruh terahadap kegunannya sebagai bahan bakar dan bahan mentah untuk mensistesis senyawa-senyawa lainnya? Jika iya, apa ciri spesifik yang menunjukkan adanya pengaruh dari sifat alkana tersebut?

3 komentar:

  1. baiklah saudari trisna istiqa saya akan mencoba menjawab permasalahan anda.
    pendapat saya , alkana memiliki ikatan yang stabil karena kecilnya nilai dipolimer sehingga sukar larut dalam air. namun ikatan tersebut dapat diputuskan dalam proses pembakaran jika nilai entalpi alkananya dapat tercapai. sehingga tidak masalah dengan sifatnya tersebut, jika berpengaruh dengan fungsinya sebagai bahan bakar, karena dalam reaksi pembakaran. alkana dapat bereaksi dengan mudahnya jika nilai entalpinya terpenuhi.

    BalasHapus
  2. assalmualaikum wr.wb
    baiklah saudari trisna istiqa saya akan mencoba menjawab permasalahan anda.
    pendapat saya, pada umumnya akana adalah senyawa yang sukar bereaksi, dan karena sifat tersebut sangat berpengaruh terhadap kegunaannya sebagai bahan bakar karena alkana adalah senyawa yang mempunyai reaktifitas yang rendah, ciri spesifik yang menunjukkan sifat alkana tersebut yaitu dengan memeriksa kadar alkana pada bahan bakar atau bahan mentah,sebagai contoh yaitu Ppada minyak bumi, molekul-molekul alkana yang terkandung di dalamnya tidak mengalami perubahan sifat sama sekali selama jutaan tahun.

    BalasHapus
  3. baiklah saudari trisna istiqa saya akan mencoba menjawab permasalahan anda.
    alakan dapat membentuk ikatan yang stabil pada dirinya sendiri dan juga dengan unsur-unsur lain.dan senyawa karbon hanya diperoleh dari organisme hidup jadi berpengaruh sekali terhadap sintesis senyawa lain,bahan bakar termasuk non polar yang sukar larut dalam air,kereaktifan terhadap unsur lain dan mempunyai reaktifitas rendah. Hal ini disebabkan alkana memiliki ikatan sigma yang kuat antar atom karbon. Pada kondisi tertentu alkana dapat bereaksi dengan oksigen dan unsur-unsur halogen.

    Terima Kasih.

    BalasHapus